Dua hari yang lalu, aku mengambil keputusan yang cukup penting dalam hidupku. Aku datang ketempat itu lagi, ku lihat sekeliling. ah, tak ada yang berubah dari tempat ini. Memori 6 tahun lalu pun kembali terlihat seperti nyata. Memori ketika pertama kali aku datang ke tempat ini, ke lembaga ini, ke kota ini, kota bandar lampung. Dulu, sewaktu masi menginjakkan bangku SMP, aku ingin melanjutkan sekolah di SMA favorit di bandar lampung. Tujuanku kesana hanya satu, supaya aku bisa mewujudkan mimpiku untuk bisa kuliah di luar negeri. Menurutku, masuk SMA favorit di bandar lampung, bisa menjadi batu loncatan unruk meraih mimpiku. Ketika pengumuman penerimaan siswa baru, alhamdulilah namaku muncul di koran, dan aku diterima di SMA N 9 Bandar Lampung. Aku senang, aku yakin suatu saat mimpiku akan tercapai.
Setelah pulang sekolah, aku ikut les bahasa inggris di LIA. Aku ingin melancarkan kemampuan bahasa inggrisku, karena kemampuan bahasa inggris sangat diperhitungkan jika ingin kuliah di luar negeri. Aku mengambil les bahasa inggris selama 2 tahun. Ketika lulus SMA, ternyata Allah berkata lain. Dari sekian banyak universitas yang aku daftar, yang menerimaku hanya unila dan poltekkes. Sedih memang, tapi mau bagaimana lagi dan aku harus memilih satu diantaranya. Akhirnya, aku putuskan untuk memilih kebidanan poltekkes.
Pilihanku untuk masuk kebidanan, ternyata membuatku sulit untuk menjaga mimpiku. Aku harus tinggal di asrama dengan segala macam aturan, dan jam bepergian yang terbatas menjadi alasan untuk mematahkan semangatlu kuliah diluar negeri. Ketika itu, aku fikir mimpiku hanya sampai SMA saja, dan mimpi hanya tetap jadi mimpi.
Kini, setelah aku lulus kuliah kebidanan, dan berteman dengan orang-orang yang telah meraih mimpinya, keinginan itu muncul kembali, mimpi itu kembali mengusik hidupku. Aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan lagi. Sudah ku putuskan, aku mendaftar les conversation dimana aku pertama kali belajar bahasa inggris. Ini lah langkah awal ku menuju mimpiku.
Man jadda wajada!!
Siapa yang bersungguh-sungguh maka akan sukses.
* @ klinik, 210211 21:00 pm
Wednesday, February 23, 2011
Wednesday, February 16, 2011
Sebuah ketergantungan
6:24 AM
Posted by
Liaa
Tulisan ini terinspirasi dari note seorang teman yang nyatakan hidup itu suatu ketergantungan. Yup, manusia sebagai mahluk sosial tidak mungkin bisa hidup sendiri. Dalam pelajaran biologi juga sudah dijelaskan ada 3 bentuk simbiosis pada mahluk hidup, simbiosis mutualisme, simbiosis komensalisme, dan simbiosis parasitisme. Jadi jelaslah bahwa memang hidup itu suatu ketergantungan. Skarang yang jadi persoalannya adalah bagaimana kita bisa lepas dari ketergantungan itu.
Suatu ketergantungan merupakan sebuah kenikmatan. Yup, orang yang ketergantungan tidak harus mengalami segala macam masalah diluar sana, karna mereka sudah aman, sudah terjamin.
Suatu ketergantungan bukanlah hal yang murah. Ada harga yang harus di bayar oleh sebuah kenikmatan. Kita, sebagai orang yang ketergantungan harus mau patuh dan taat pada orang yang memberi kenikmatan. Yah, wakaupun sebenarnya hati kita ingin menolak, tapi itulah harganya. jika suatu saat kita dilihat berpotensi untuk melawan, maka akan ada konsekuensinya tersendiri. Untuk bisa lepas dari suatu ketergantungan memang sulit, yang dibutuhkan adalah sebuah keberanian. Berani untuk lepas dari kenikmatan, berani dikucilkan, berani dicemooh, dan berani mengatakan tidak untuk semua hal yang sebenarnya hati kita menolak.
Inilah yang aku alami saat ini, berada dalam ketergantungan. Seandainya hatiku bisa teriak, mungkin dia sudah teriak sekuat-kuatnya untuk mengatakan "ini hidupku, hanya aku yang berhak menentukan hidupku!!". Sekarang, aku mencoba untuk lepas dari ketergantungan itu sedikit demi sedikit. Aku tak mau selamanya terbelenggu dalam ketergantungan, karna sejatinya ketergantungan itu tidak enak. Aku mau menentukan hidupku sendiri, dan akan bertanggung jawab pada hidupku. Aku sudah siap menerima konsekuensinya yang akan aku terima jika aku lepas dari ketergantungan ini.
God, please help me to be strong..
(")(")
Suatu ketergantungan merupakan sebuah kenikmatan. Yup, orang yang ketergantungan tidak harus mengalami segala macam masalah diluar sana, karna mereka sudah aman, sudah terjamin.
Suatu ketergantungan bukanlah hal yang murah. Ada harga yang harus di bayar oleh sebuah kenikmatan. Kita, sebagai orang yang ketergantungan harus mau patuh dan taat pada orang yang memberi kenikmatan. Yah, wakaupun sebenarnya hati kita ingin menolak, tapi itulah harganya. jika suatu saat kita dilihat berpotensi untuk melawan, maka akan ada konsekuensinya tersendiri. Untuk bisa lepas dari suatu ketergantungan memang sulit, yang dibutuhkan adalah sebuah keberanian. Berani untuk lepas dari kenikmatan, berani dikucilkan, berani dicemooh, dan berani mengatakan tidak untuk semua hal yang sebenarnya hati kita menolak.
Inilah yang aku alami saat ini, berada dalam ketergantungan. Seandainya hatiku bisa teriak, mungkin dia sudah teriak sekuat-kuatnya untuk mengatakan "ini hidupku, hanya aku yang berhak menentukan hidupku!!". Sekarang, aku mencoba untuk lepas dari ketergantungan itu sedikit demi sedikit. Aku tak mau selamanya terbelenggu dalam ketergantungan, karna sejatinya ketergantungan itu tidak enak. Aku mau menentukan hidupku sendiri, dan akan bertanggung jawab pada hidupku. Aku sudah siap menerima konsekuensinya yang akan aku terima jika aku lepas dari ketergantungan ini.
God, please help me to be strong..
(")(")
Subscribe to:
Posts (Atom)