Sunday, September 23, 2012

Jadi Guru #Part 1


Semester ini merupakan babak baru dalam hidupku. Wah, sepertinya terkesan lebay sekali ya. Hmm ralat, Semester ini merupakan babak baru dalam hidupku sebagai mahasiswa. Kalian tau kenapa? Bulan ini aku jadi mahasiswa sekaligus pekerja! Haha.. Sepertinya ini juga terkesan lebay sekali sodara-sodarah.. Bagi mereka yang biasa kuliah sambil bekerja mungkin tak ada yang spesial, tapi bagiku that was such a great thing! And then you should say WOW for this.. :D

ada yang penasaran gak, aku bekerja apa? Aku bekerja jadi guru privat, kawan. Tidak tanggung-tanggung, aku jadi guru privat anak SMA. Wow! Sebenarnya aku sendiri tidak menyangka akan dapat murid SMA, targetku maksimal murid SMP. Tapi ternyata murid SMA itu rezekiku. Biar kuceritakan bagaimana aku bisa dapat murid SMA itu. Hari minggu tanggal 17 september 2012, seperti biasa aku ikut Fokas Unair Mengajar di Sukomanunggal. Pas pulang dari fokas, aku sharing dengan teman-teman satu tim buat minta dicarikan kerjaan. Ternyata, kata salah satu teman di tim,

"ada mbak, jadi guru privat. Tapi buat anak SMA.." dan tanpa pikir panjang akupun langsung menjawab iya.

Sorenya, nada pesan di handphoneku berbunyi. Kali ini bukan pesan singkat yang kudapat, tapi sebuah kartu nama. Ini pasti orang salah kirim, begitu fikirku. Selang 30 menit dari kartu nama itu diterima, aku dapat pesan sengkat dari temanku yang isinya "mbak, itu no telp temenku yang ada info guru les". kubiarkan pesan singkat itu tanpa ada keinginan untuk menghubungi sang empunya nomor. 

besoknya, aku kepikiran lagi dengan tawaran itu. langsung kuketik pesan dan ku tekan tombol sent pada handphone. tiga menit kemudian, nada pesan di handphoneku pun berbunyi yang menandakan pesanku dibalas. 

"ada di daerah Gubeng Airlangga 4. mulai ngajar nanti malam bisa?"

haah??? ngajar nanti malam???? aku syok langsung ditembak dengan pertanyaan itu. fikiranku campur aduk antara menerima peluang atau melepaskan peluang. kalau ngajar nanti malam, apa yang akan saya ajarkan? kalau adiknya tanya PR apa aku bisa mengerjakan? kalau first impression-ku buruk bagaimana nanti kelanjutan karierku?. ahh, segala macam kata kalau muncul difikiranku. lalu aku ingat kata-kata seorang teman, 'tantang dirimu melewati batas kemampuanmu, maka kamu akan percaya kalau kamu mampu melewatinya'. ahh, sudahlah. apapun yang terjadi aku harus ambil peluang ini.

Privat hari pertama

aku berangkat dari kostku setengah jam lebih cepat dari jam mulai belajar. selain karena sambil mencari alamat, aku juga ingin meninggalkan kesan yang baik di hari pertama. aku masuk gang Gubeng Airlangga 4, lalu mencari letak rumah bernomor 9. aku lihat satu-persatu nomor-nomor yang tertempel di dinding rumah warga. aku menemukan rumah no 8, sebelah rumah no 8 ada rumah tanpa nomor, lalu disebelahnya rumah no 10. 

"ahh, sepertinya ini rumah yang aku cari, tapi kok di depannya banyak cowok-cowok nongkrong ya?" begitu fikirku. untuk memastikannya, aku kirim pesan ke yang memberi info. aku sebutkan ciri-ciri rumahnya dan dia bilang iya betul, masuk aja. kumantapkan langkahku untuk masuk ke rumah itu. aku ketuk pintunya, dan bilang assalamualaikum. 1 menit, 3 menit, 5 menit, hingga 10 menit rumah itu aku ketok tapi tak ada yang muncul dari dalam. lalu mas-mas yang tadi nongkrong di depan rumah itu menghampiriku.

"mau ketemu siapa mbak"

"ibu Nana-nya ada? mmm, di sini rumah ibu Nana bukan?"

"di sini kost-kostan mbak. mbak cari rumah no berapa?"

apa??? kost-kostan???? pantas saja banyak banyak cowok-cowok didepan rumah ini. aku sudah menghabiskan waktu disini dan ternyata salah?? astaga.... :(

"ini rumah no 9 bukan?"

"oh, bukan mbak, ini rumah no 8. masih jadi satu dengan rumah sebelah. rumah no 9 ada di seberang."

astaga... satu kebodohanku. tidak tau urutan penomoran rumah bahwa ganjil dengan ganjil, genap dengan genap. aku langsung menuju rumah itu. tepat jam 19.10 aku datang, telat 10 menit dari jam yang ditentukan. dan ternyata aku sudah ditunggu dengan adik yang akan belajar bersamaku. damn, kesan pertamaku buruk. hal pertama yang aku lakukan minta maaf menjelaskan alasanku kenapa telat dan memulai perkenalan. oh God, aku berharap jarum jam di dinding itu berputar lebih cepat.

"mau belajar apa kita?" basa-basiku pada dek Ella. ahh, aku tak tahu nasibku selama 2 jam kedepan akan jadi apa. semoga Ella tidak memilih mata pelajaran yang susah.

"belajar kimia mbak, materi termokimia. aku ada yang gak ngerti sola ini"

damn, kakiku tiba-tiba lemas. keringat mulai bercucuran. apa yang akan aku ajarkan? materi itu terakhir kupalajari 6 tahun yang lalu dan kalian tahu? kimia itu mata pelajaran yang paling tidak aku sukai semasa SMA. apa yang akan diandalkan dari ingatan 6 tahun yang lalu yang juga tidak terlaku suka kimia? oh God, tamat riwayatku sebagai guru privat yang baru mulai. 

"bagian mana yang masih belum ngerti?" aku mencoba untuk tetap tenang. aku ambil bukunya untuk mempelajari materi itu. suasana ruang tamu jadi sepi. aku sibuk belajar dan memahami materi itu, dek Ella main BB. aku tersadar, ini yang belajar kok jadi gurunya? nanti kalau dilihat orang tua murid bisa gawat. lalu aku beri dia satu soal, menturuhnya mengerjakan soal itu. 

"yang ini caranya gimana mbak?"

haduuh, sejujurnya aku juga tidak tahu. keringat makin bercucuran walaupun didepanku ada kipas angin yang nyala. aku pinjam bukunya lagi dan belajar sebentar. dek Ella kembali sibuk dengan BB-nya. lima belas menit aku belajar, akhirnya aku bisa menggali ingatanku tentang termokimia.

"gini nih caranya, entalpi pembakaran itu rumusnya entalpi produk dikurang reaktan. coba dikerjain." alhamdulillah, Allah menolongku dengan mengembalikan ingatanku 6 tahun yang lalu. soal demi soal bisa terjawab, sampai pada soal terakhir aku tak bisa mengerjakannya. aku coret-coret kertas untuk menghitung jawaban soal tersebut sampai Ellah bilang...

"udah mbak, yang ini besok lagi aja." 

apa?? Ella bilang begitu? apa cara mengajarku tidak menyenangkan ya? aku lihat jam sudah jam 21.10 dan memang sudah waktunya selesai. untuk meninggalkan kesan yang baik, aku catat soal itu agar bisa kukerjakan dirumah. lalu aku membereskan tas dan pamit pulang.

                                                       ********

well, privat hari pertamaku memang kacau. aku lebih banyak belajar daripada adiknya. walaupun begitu, aku masih bisa mengajari materi yang belum dimengerti si adik. di hari pertama ini ada 1 point plus disitu. aku berani melampaui batas kemampuanku sendiri. and see, ketika kamu menginginkan sesuatu, dan kamu melewati batas kemampuanmu, alam semesta pun akan mendukungkungmu dan Allahpun akan membantumu dengan caranya sendiri. menjadikan tidak bisa berubah jadi bisa.
 

Copyright © 2008 Green Scrapbook Diary Designed by SimplyWP | Made free by Scrapbooking Software | Bloggerized by Ipiet Notez